Penyebab Sistem Komputer (PC) atau Laptop Sering Mati, Hang atau Crash
Artikel kali ini adalah Penyebab Sistem Komputer (PC) atau Laptop Sering Mati, Hang atau Crash.
Sering ada pertanyaan, kenapa komputer (PC) atau laptop tiba-tiba berhenti beroperasi ? jawabannya itu karena hang atau crash. Terkadang juga ada pesan seperti "This program performed an illegal operation and will be shut down". Bahkan pada kasus tertentu, terkadang Anda juga menemukan bahwa mouse Anda sering membeku (tidak bisa bergerak) dan Anda harus restart komputer Anda untuk mendapatkan kembali kontrol pada perangkat PC Anda. Keluhan tersebut sangat umum untuk User. Hal ini bisa disebabkan oleh banyak hal.
Konflik Perangkat Keras (Hardware)
Konflik perangkat keras (hardware) merupakan salah satu penyebab hang atau crash pada komputer (PC) maupun laptop. Secara umum setiap hardware (prosesor, mainboard, memory, dll) yang terpasang pada komputer berinteraksi melalui sebuah jalur IRQ (interrupt request channel). Contohnya, keyboard menggunakan IRQ1, printer biasanya terhubung pada IRQ7, dan floppy A pada IRQ6. Setiap hardware yang terhubung pada komputer memiliki jalur IRQ tersendiri, bersifat unik dan berbeda antara yang satu dengan yang lainnya. Jika pada PC terpasang banyak hardware yang tidak terinstal secara sempurna, hal ini akan menyebabkan adanya konflik pada beberapa hardware yang menggunakan IRQ yang sama. Akibatnya hang dan crash akan biasa terjadi pada saat kita menggunakan kedua hardware tersebut pada saat yang bersamaan.
Untuk dapat mencegah dan menanggulangi hal ini, yang dapat Anda lakukan antara lain, melakukan update pada perangkat driver yang terpasang di komputer. Dengan begitu diharapkan update driver yang terbaru dapat mengatasi masalah konflik tadi. Jika hardware yang terinstal berupa PCI Card (modem, soundcard, tv tuner dll), pemindahan PCI Card ke slot lain pada mainboard sering kali dapat menuntaskan masalah yang terjadi. Sebelum melakukan langkah-langkah ini, ada baiknya Anda terlebih dahulu membaca panduan yang ada di buku manual produk hardware yang bersangkutan, atau bisa mencari panduan dan review dari sumber resmi atau sumber lain yang dapat dipercaya.
Kerusakan Pada Random Acces Memory (RAM)
Masalah pada RAM komputer biasanya menyebabkan Blue screen of death (BSOD (Layar Biru Kematian, atau kadang disebut "layar biru")) dengan pesan yang muncul di monitor menyebutkan "Fatal Exception Error". Terkadang memasang ulang RAM yang kita gunakan pada komputer dapat menyelesaikan masalah ini. Namun jika langkah ini telah Anda lakukan dan komputer masih menunjukkan gejala yang sama, sebaiknya Anda berkonsultasi dengan tenaga ahli yang biasa menangani masalah ini sebelum menentukan untuk menggantinya dengan yang baru.
Seringkali gejala "Fatal Exception Error" bisa juga terjadi karena ketidak cocokan (mismatch) pada chip RAM yang terpasang. Ini terjadi pada komputer PC yang memiliki dua keping RAM. Misalnya memadukan antara RAM 70-nanosecond (70ns) dengan 60ns akan memaksa komputer bekerja mengikuti kecepatan RAM yang lebih rendah. Hal ini sering mengakibatkan crash bila RAM bekerja terlalu keras (overworked) seperti menjalankan aplikasi berat (main game misalnya).
Menaikkan nilai wait state pada RAM melalui menu BIOS mungkin dapat menyelesaikan masalah di atas. Cara lain dengan mengatur ulang posisi RAM yang terpasang. Lepaskan RAM yang sering mengakibatkan crash. (Usahakan untuk tidak menyentuh tepi bagian bawah RAM yang berwarna keemasan). "Parity error" biasanya juga merujuk pada kesalahan RAM. RAM yang lebih bagus mengadopsi teknologi error correction check (ECC). Sebaiknya jangan memasangkan RAM ini bersama tipe RAM yang non-ECC karena kemungkinan besar akan menimbulkan masalah.
Kesalahan Pengaturan Menu BIOS
Setiap mainboard/motherboard memiliki pengaturan terhadap chipset yang sudah ditentukan oleh Vendor pembuatnya. Cara yang biasa digunakan untuk masuk ke menu BIOS adalah dengan menekan DELETE/DEL atau F2 pada keyboard saat komputer dihidupkan (beda produk beda pula cara masuk ke fungsi menu BIOS). Saat berada di menu BIOS, Anda harus lebih berhati-hati. Catat semua perubahan yang Anda lakukan pada selembar kertas adalah langkah pengamanan yang baik. Anda akan dengan mudah mengembalikan perubahan setting ke posisi semula bila komputer menjadi tidak stabil.
Masalah Pada Hard Disk Drives
Setelah beberapa waktu digunakan, file/data yang ada di dalam harddisk akan menjadi potongan data yang tersebar di beberapa bagian memori, atau istilahnya terfragmentasi. Kebiasan yang baik adalah apabila mendefrag harddisk minimal seminggu sekali atau dijadwalkan melalui Task Scheduler. Keuntungannya file dapat diload lebih cepat dan mencegah hang (screen freeze) pada komputer PC. Harddsik yang penuh muatan dapat mengurangi kinerja komputer. Bersihkan file-file yang tidak terpakai atau file yang sudah tidak diperlukan lagi dari temporary file dan temporary internet files. Untuk lebih mudahnya sebaiknya Anda menggunakan bantuan software utilities.
Fatal OE Exceptions dan VXD Errors
Fatal OE exceptions dan VXD errors, sering disebabkan oleh masalah pada VGA card yang terpasang pada komputer. Periksa apakah ada hardware konflik pada device. Jika Anda baru saja menambahkan VGA Card baru menggantikan VGA Onboard sebaiknya cek kembali settingan di menu BIOS motherboard. Update driver yang dianggap perlu, dan cari informasi atau review mengenai perangkat yang Anda gunakan.
Virus Komputer
Umumnya efek yang diakibatkan virus adalah ketidak stabilan pada komputer. Beberapa tipe virus menghapus boot sector pada harddisk sehingga windows gagal untuk start/booting. Anda mungkin akan tersadar betapa pentingnya sebuah software Anti Virus yang bisa bekerja dengan baik setelah komputer Anda terjangkit virus dan virus tersebut berhasil dengan sukses menghilangkan data-data yang Anda miliki. Sebaiknya Anda membiasakan untuk secara teratur melakukan update pada database antivirus yang Anda gunakan minimal sebulan sekali.
Masalah Pada Printer
Memprint file/dokumen yang berukuran besar, biasa dikenal dengan istilah postscript dapat mengakibatkan hang atau crash pada komputer PC. Printer umumnya hanya memiliki memory dengan kapasitas kecil, yang disebut buffer. Memory ini akan dengan mudah mengalami overloaded. Aktifitas printer juga menggunakan sebagian besar resource dari CPU, ini juga akan mengakibatkan performa komputer menjadi menurun.
PC juga akan mengalami crash jika printer berusaha untuk print karakter yang tidak dikenalinya. Kadang printer juga tidak dapat merecover/memulihkan dirinya sendiri setelah crash yang diakibatkan kekacauan pada buffer printer. Cara yang dapat dilakukan untuk memulihkan buffer adalah dengan melepaskan koneksi printer dari sumber listrik selama 10 detik, dan printer Anda bisa kembali digunakan.
Masalah Pada Perangkat Lunak (Software)
Software yang tidak terinstal dengan baik merupakan penyebab umum crash pada PC. Menginstall kembali/reinstal software tersebut seringkali dapat menyelesaikan masalah di atas. Biasakan membaca READ ME yang disertakan pada setiap software untuk menyesuaikan kebutuhan minimum yang diperlukan software tersebut agar bisa digunakan dengan baik. Boot Windows pada posisi Safe Mode (F8) terkadang dapat menyelesaikan beberapa masalah yang berhubungan dengan software. Singkirkan start-up yang dicurigai mengakibatkan Windows crash melalui menu msconfig yang diketikan dari menu Run.
Suhu PC Terlalu Panas (Overheat)
Central processing unit (CPU) biasanya dilengkapi dengan Kipas pendingin (heatsink fan) untuk menjaga suhu tetap stabil. Jika heatsink fan mengalami kerusakan atau kinerja kipas pendingin menurun atau CPU dipakai dalam waktu yang lama akan menghasilkan pesan kesalahan yang disebut "kernel error". Hal ini biasa terjadi pada chip yang di-overclocked di atas kecepatan standarnya. CPU bermasalah pada beberapa kasus dapat diatasi dengan mendisable CPU internal cache pada BIOS, meskipun ini akan membuat kinerja CPU jadi menurun, tapi komputer bisa menjadi lebih stabil.
Masalah Pada Suplai Daya Listrik (Power Supply)
Tegangan yang tidak stabil mengakibatkan pasokan daya pada perangkat menjadi labil dan dapat mengakibatkan crash. Pertimbangkan menggunakan UPS (Uninterrupted Power Supply), ini akan memberikan Anda kesempatan untuk men-shutdown komputer secara normal bila ada gangguan listrik. UPS juga merupakan investasi yang bagus untuk menjamin keselamatan data-data penting Anda dari terputusnya aliran listrik yang tiba-tiba.
Konflik perangkat keras (hardware) merupakan salah satu penyebab hang atau crash pada komputer (PC) maupun laptop. Secara umum setiap hardware (prosesor, mainboard, memory, dll) yang terpasang pada komputer berinteraksi melalui sebuah jalur IRQ (interrupt request channel). Contohnya, keyboard menggunakan IRQ1, printer biasanya terhubung pada IRQ7, dan floppy A pada IRQ6. Setiap hardware yang terhubung pada komputer memiliki jalur IRQ tersendiri, bersifat unik dan berbeda antara yang satu dengan yang lainnya. Jika pada PC terpasang banyak hardware yang tidak terinstal secara sempurna, hal ini akan menyebabkan adanya konflik pada beberapa hardware yang menggunakan IRQ yang sama. Akibatnya hang dan crash akan biasa terjadi pada saat kita menggunakan kedua hardware tersebut pada saat yang bersamaan.
Untuk dapat mencegah dan menanggulangi hal ini, yang dapat Anda lakukan antara lain, melakukan update pada perangkat driver yang terpasang di komputer. Dengan begitu diharapkan update driver yang terbaru dapat mengatasi masalah konflik tadi. Jika hardware yang terinstal berupa PCI Card (modem, soundcard, tv tuner dll), pemindahan PCI Card ke slot lain pada mainboard sering kali dapat menuntaskan masalah yang terjadi. Sebelum melakukan langkah-langkah ini, ada baiknya Anda terlebih dahulu membaca panduan yang ada di buku manual produk hardware yang bersangkutan, atau bisa mencari panduan dan review dari sumber resmi atau sumber lain yang dapat dipercaya.
Kerusakan Pada Random Acces Memory (RAM)
Masalah pada RAM komputer biasanya menyebabkan Blue screen of death (BSOD (Layar Biru Kematian, atau kadang disebut "layar biru")) dengan pesan yang muncul di monitor menyebutkan "Fatal Exception Error". Terkadang memasang ulang RAM yang kita gunakan pada komputer dapat menyelesaikan masalah ini. Namun jika langkah ini telah Anda lakukan dan komputer masih menunjukkan gejala yang sama, sebaiknya Anda berkonsultasi dengan tenaga ahli yang biasa menangani masalah ini sebelum menentukan untuk menggantinya dengan yang baru.
Seringkali gejala "Fatal Exception Error" bisa juga terjadi karena ketidak cocokan (mismatch) pada chip RAM yang terpasang. Ini terjadi pada komputer PC yang memiliki dua keping RAM. Misalnya memadukan antara RAM 70-nanosecond (70ns) dengan 60ns akan memaksa komputer bekerja mengikuti kecepatan RAM yang lebih rendah. Hal ini sering mengakibatkan crash bila RAM bekerja terlalu keras (overworked) seperti menjalankan aplikasi berat (main game misalnya).
Menaikkan nilai wait state pada RAM melalui menu BIOS mungkin dapat menyelesaikan masalah di atas. Cara lain dengan mengatur ulang posisi RAM yang terpasang. Lepaskan RAM yang sering mengakibatkan crash. (Usahakan untuk tidak menyentuh tepi bagian bawah RAM yang berwarna keemasan). "Parity error" biasanya juga merujuk pada kesalahan RAM. RAM yang lebih bagus mengadopsi teknologi error correction check (ECC). Sebaiknya jangan memasangkan RAM ini bersama tipe RAM yang non-ECC karena kemungkinan besar akan menimbulkan masalah.
Kesalahan Pengaturan Menu BIOS
Setiap mainboard/motherboard memiliki pengaturan terhadap chipset yang sudah ditentukan oleh Vendor pembuatnya. Cara yang biasa digunakan untuk masuk ke menu BIOS adalah dengan menekan DELETE/DEL atau F2 pada keyboard saat komputer dihidupkan (beda produk beda pula cara masuk ke fungsi menu BIOS). Saat berada di menu BIOS, Anda harus lebih berhati-hati. Catat semua perubahan yang Anda lakukan pada selembar kertas adalah langkah pengamanan yang baik. Anda akan dengan mudah mengembalikan perubahan setting ke posisi semula bila komputer menjadi tidak stabil.
Masalah Pada Hard Disk Drives
Setelah beberapa waktu digunakan, file/data yang ada di dalam harddisk akan menjadi potongan data yang tersebar di beberapa bagian memori, atau istilahnya terfragmentasi. Kebiasan yang baik adalah apabila mendefrag harddisk minimal seminggu sekali atau dijadwalkan melalui Task Scheduler. Keuntungannya file dapat diload lebih cepat dan mencegah hang (screen freeze) pada komputer PC. Harddsik yang penuh muatan dapat mengurangi kinerja komputer. Bersihkan file-file yang tidak terpakai atau file yang sudah tidak diperlukan lagi dari temporary file dan temporary internet files. Untuk lebih mudahnya sebaiknya Anda menggunakan bantuan software utilities.
Fatal OE Exceptions dan VXD Errors
Fatal OE exceptions dan VXD errors, sering disebabkan oleh masalah pada VGA card yang terpasang pada komputer. Periksa apakah ada hardware konflik pada device. Jika Anda baru saja menambahkan VGA Card baru menggantikan VGA Onboard sebaiknya cek kembali settingan di menu BIOS motherboard. Update driver yang dianggap perlu, dan cari informasi atau review mengenai perangkat yang Anda gunakan.
Virus Komputer
Umumnya efek yang diakibatkan virus adalah ketidak stabilan pada komputer. Beberapa tipe virus menghapus boot sector pada harddisk sehingga windows gagal untuk start/booting. Anda mungkin akan tersadar betapa pentingnya sebuah software Anti Virus yang bisa bekerja dengan baik setelah komputer Anda terjangkit virus dan virus tersebut berhasil dengan sukses menghilangkan data-data yang Anda miliki. Sebaiknya Anda membiasakan untuk secara teratur melakukan update pada database antivirus yang Anda gunakan minimal sebulan sekali.
Masalah Pada Printer
Memprint file/dokumen yang berukuran besar, biasa dikenal dengan istilah postscript dapat mengakibatkan hang atau crash pada komputer PC. Printer umumnya hanya memiliki memory dengan kapasitas kecil, yang disebut buffer. Memory ini akan dengan mudah mengalami overloaded. Aktifitas printer juga menggunakan sebagian besar resource dari CPU, ini juga akan mengakibatkan performa komputer menjadi menurun.
PC juga akan mengalami crash jika printer berusaha untuk print karakter yang tidak dikenalinya. Kadang printer juga tidak dapat merecover/memulihkan dirinya sendiri setelah crash yang diakibatkan kekacauan pada buffer printer. Cara yang dapat dilakukan untuk memulihkan buffer adalah dengan melepaskan koneksi printer dari sumber listrik selama 10 detik, dan printer Anda bisa kembali digunakan.
Masalah Pada Perangkat Lunak (Software)
Software yang tidak terinstal dengan baik merupakan penyebab umum crash pada PC. Menginstall kembali/reinstal software tersebut seringkali dapat menyelesaikan masalah di atas. Biasakan membaca READ ME yang disertakan pada setiap software untuk menyesuaikan kebutuhan minimum yang diperlukan software tersebut agar bisa digunakan dengan baik. Boot Windows pada posisi Safe Mode (F8) terkadang dapat menyelesaikan beberapa masalah yang berhubungan dengan software. Singkirkan start-up yang dicurigai mengakibatkan Windows crash melalui menu msconfig yang diketikan dari menu Run.
Suhu PC Terlalu Panas (Overheat)
Central processing unit (CPU) biasanya dilengkapi dengan Kipas pendingin (heatsink fan) untuk menjaga suhu tetap stabil. Jika heatsink fan mengalami kerusakan atau kinerja kipas pendingin menurun atau CPU dipakai dalam waktu yang lama akan menghasilkan pesan kesalahan yang disebut "kernel error". Hal ini biasa terjadi pada chip yang di-overclocked di atas kecepatan standarnya. CPU bermasalah pada beberapa kasus dapat diatasi dengan mendisable CPU internal cache pada BIOS, meskipun ini akan membuat kinerja CPU jadi menurun, tapi komputer bisa menjadi lebih stabil.
Masalah Pada Suplai Daya Listrik (Power Supply)
Tegangan yang tidak stabil mengakibatkan pasokan daya pada perangkat menjadi labil dan dapat mengakibatkan crash. Pertimbangkan menggunakan UPS (Uninterrupted Power Supply), ini akan memberikan Anda kesempatan untuk men-shutdown komputer secara normal bila ada gangguan listrik. UPS juga merupakan investasi yang bagus untuk menjamin keselamatan data-data penting Anda dari terputusnya aliran listrik yang tiba-tiba.