Cara Membuat Artikel yang Baik, Bagus, dan Berkualitas
Kali ini Saya akan membahas Cara Membuat Artikel yang Baik, Bagus, dan Berkualitas.
Blogger adalah orang yang bisa dibilang pekerjaannya menulis artikel di blog sesuai keinginannya. Melalui tulisan lah, seorang blogger menyampaikan pendapat, ide, pemikiran, juga pengalaman pribadi kepada orang lain, dengan tujuan memberi manfaat untuk orang yang membacanya. Seorang blogger harus menguasai bagaimana teknik menulis artikel yang baik. Sebagus apa sebuah blog, itu hanya sebatas sebagus artikel di dalamnya, karena kebanyakan orang mungkin hanya akan membaca saja.
Sebagai blogger tentunya kita berharap dapat menyajikan posting artikel yang bagus, serta memberi manfaat nyata untuk orang lain. Mengapa beberapa penulis sangat berhasil dengan artikel-artikelnya ? Sedangkan beberapa yang lain hanya mendapatkan keringat dan tidak menghasilkan apa-apa. Nah, masalahnya apakah artikel Anda dapat memberikan jalan keluar dari satu masalah atau hanya sekedar ditulis dengan baik ?
Berikut di Bawah Ini Langkah dan Cara Membuat Artikel yang Bagus :
Artikel yang bagus itu seperti apa ?
Menurut Saya artikel yang bagus adalah artikel yang bermanfaat.
Pertama kali blogging, Saya sering membaca artikel dari blog orang lain (sampai sekarang pun masih), Saya merasa senang dan terhibur setiap membaca, tapi Saya tidak mendapatkan sesuatu yang bisa Saya terapkan secara nyata. Lebih jauh, Saya sering membaca tulisan para penulis top yang menyajikan petunjuk dan arahan pemecahan masalah yang terdengar bagus, namun ketika diterapkan malah tidak menyelesaikan masalah, tapi justru memperburuk keadaan.
Artikel yang bagus adalah artikel yang bekerja baik, bukan saja untuk pembaca, tapi juga untuk penulisnya sendiri. Artikel yang bagus, bukan sekedar tulisan yang mempesona pembacanya, tapi adalah tulisan yang mampu memberikan manfaat yang nyata. Artikel yang bermanfaat adalah artikel yang membantu Anda mencapai tujuan Anda.
Beberapa Hal Ini Perlu Mendapat Perhatian :
1. Panjang Tulisan
Tulislah sepanjang Anda memerlukannya, tulislah semua apa yang ingin Anda sampaikan. Jika Anda bisa meringkas kalimat dan kata-kata yang tidak perlu, buang saja. Buat tulisan tetap simple, namun bisa menyampaikan isi dengan baik. Menurut Saya, tidak ada patokan berapa jumlah kata minimal untuk sebuah artikel yang bagus.
Jika Anda ingin membuat 500 kata buat saja ataupun 1000 kata tetap buat saja. Tulislah sepanjang apapun, atau sependek apapun, jika Anda mampu memberi solusi nyata dengan tuntas, itu adalah artikel yang sangat bagus. Penggunaan kata dan kalimat yang tidak perlu, justru tidak membuat artikel itu menjadi lebih bagus.
2. Tata Bahasa dan Ejaan
Belajarlah menggunakan tata bahasa dan ejaan yang baik, seperti Saya yang masih belajar. Menulis ejaan yang tidak standar, tidak akan banyak membantu, kecuali jika pengunjung pada blog Anda sangat spesifik (komunitas gaul muda-mudi misalnya, blog download cheat game, dll). Namun, hal ini tidak juga berarti kita harus secara ketat menggunakan tata bahasa dan ejaan yang sangat baku.
Menulis dengan sangat berpatokan dengan tata bahasa dan ejaan yang baku secara ketat juga bisa membuat tulisan kita menjadi sangat kaku dan monoton, kecuali Anda sedang menulis jurnal ilmiah, menggunakan tata bahasa dan ejaan yang luwes, namun tetap memperhatikan kaidah bahasa adalah salah satu faktor yang membuat sebuah tulisan sedap untuk dinikmati.
Tanda baca juga tidak boleh dilupakan. Saya sendiri setiap kali selesai menulis selalu menyempatkan untuk membaca sekali lagi dari awal sampai akhir untuk mengecek masalah tata bahasa dan ejaan ini.
3. Ringan Dibaca
Penggunaan tata bahasa, ungkapan, istilah, perumpamaan, atau ejaan yang tidak tepat dan berlebihan akan cepat membuat pengunjung blog berhenti membaca seketika. Menjaga tulisan agar tetap ringan dan mudah dicerna menjadi sesuatu yang sangat penting. Jika orang tidak mampu mencerna, mengartikan dan menerapkan solusi atau instruksi dalam tulisan Anda, maka Anda telah gagal menghadirkan artikel yang bagus.
Bagilah artikel yang cukup panjang menjadi beberapa sub-judul. Gunakan ilustrasi, gambar dan format teks (huruf tebal, miring, garis bawah dan lain-lain) untuk memperjelas isi, gunakan kalimat yang tidak terlalu panjang, dan sebagai pengujian, baca keras-keras tulisan Anda seperti Anda berbicara (nyamankah untuk didengarkan ?).
4. Topik
Tentu saja, topik adalah sesuatu yang penting dalam sebuah tulisan. Tulislah tentang apa yang Anda sukai, tentang apa yang Anda merasa nyaman dengan topik tersebut.
5. Gaya Bahasa
Menulis dengan gaya penulisan yang dimengerti oleh orang lain adalah hal yang penting. Pemahaman orang berbeda-beda dalam mencerna sebuah tulisan, di situlah gunanya Anda menyesuaikan tulisan dengan orang lain. Mungkin Anda butuh beberapa waktu untuk penyesuaian dan mencari gaya bahasa yang tepat.
6. Intonasi
Seperti halnya bahasa verbal, bahasa tulisan pun memiliki intonasi, tergantung tujuan penulisnya. Ada nada positif, ada nada memerintah. Ada intonasi yang menyindir, ada yang damai, ada yang bersahabat, ada yang konfrontatif, berseberangan, vulgar, terkesan ditutupi, dan lain sebagainya.
Sesuaikan intonasi dengan tujuan penulisan. Berlatih terus sampai Anda menemukan yang sesuai dengan karakter Anda sendiri. Saya sendiri lebih menyukai intonasi positif, dan selalu mengajak orang untuk berpikir positif (atau Anda menemukan intonasi lain dalam tulisan-tulisan saya?)
7. Kutipan
Pernahkah Anda merasa telah menemukan sebuah topik tapi tidak juga mulai menulis, hanya karena Anda tidak menemukan rujukan (pendapat, tulisan yang bagus) yang bisa dikutip ? Jika pernah, itu adalah sebuah kesalahan. Mengutip pendapat orang lain adalah hal bagus, tapi juga jangan sampai membuat kita menunda membuat postingan hanya karena belum menemukan tulisan orang lain untuk dikutip.
Blog kita bukanlah sebuah ensiklopedia yang hampir selalu memerlukan rujukan. Tulislah semampu, setahu, dan dengan pengalaman Anda sendiri tentang sesuatu. Jika Anda menemukan hal baru lainnya, langsung saja untuk meng-update-nya. Itu jauh lebih baik daripada Anda menunda untuk menulis sampai Anda menemukan sebuah rujukan.
Itulah beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam membuat dan menulis sebuah artikel.
Dari Semuanya Itu, Ada Satu Hal yang Menurut Saya Paling Penting, yaitu :
Anda memiliki sesuatu untuk disampaikan.
Tentu, Anda harus memiliki sesuatu untuk disampaikan. Saya banyak melihat orang membuat artikel di blog mereka, menulis sesuatu di media sosial sepanjang waktu, ketika mereka tidak memiliki sesuatu yang berarti dan bernilai untuk dibagikan. Mungkin karena mereka harus memenuhi jadwal update wajib, atau mereka ingin tetap dianggap eksis, ataupun untuk meningkatkan popularitas blognya pada search engine, tapi tetap saja hasilnya akan sama jika tidak ada sesuatu yang bermanfaat untuk dibagikan, itu hanya akan memperburuk reputasi sendiri.
Coba Anda cari sesuatu yang baru, bertemu dengan orang, ajukan pertanyaan, gabungkan dan masak ide-ide, lakukan eksperimen, dan bagikan kepada orang lain. Dari situlah artikel yang bagus berawal.
Jangan Menunggu Saat yang Sempurna
Kebuntuan dalam menganalisa masalah, hilang semangat dan percaya diri untuk menulis, tidak punya waktu adalah hal yang membuat Saya menunda untuk menulis. Saya terus menunggu saat yang tepat dan sempurna untuk mulai menulis. Padahal saat yang sempurna itu tidak akan pernah ada. Jangan menunda, tulislah apa yang ada dalam pikiran Anda saat ini, saat Anda telah memiliki sesuatu yang bermanfaat dan bernilai.
Membuat Artikel yang Isinya Sesuai Pengalaman Anda
Jika ingin membuat artikel yang bagus, Anda tidak bisa hanya dengan cara membaca dan mendengar sesuatu, kemudian melemparkannya begitu saja kepada pembaca, Anda harus memahami apa isi artikel yang Anda buat sendiri. Apakah itu bekerja dengan baik dan berguna untuk Anda sendiri ? Jika ya, maka Anda kemudian bisa membagikannya kepada orang lain, berdasarkan pengalaman itu. Jangan pernah menulis tentang hal yang Anda tidak bisa menerapkannya sendiri.
Baca, dengar, diskusikan, bertanya. Pastikan Anda tidak hanya melahap, tapi juga mencerna, menerapkan dan mengujinya.
Kesimpulannya adalah :
Jangan bagikan apa yang orang lain ceritakan, tapi bagikan apa yang telah kita lakukan dan kita terapkan. Sesuatu yang bernilai untuk dibaca, untuk dibagikan, untuk ditautkan dan sebagai sumber pembelajaran, dan Anda tidak perlu menunggu sampai tiba saat yang sempurna.
Semoga Bermanfaat !