Alasan Kenapa Cewek Suka Pakai Celana Pendek atau Rok Mini


Kali ini Saya akan memberitahu Alasan Kenapa Cewek Suka Pakai Celana Pendek atau Rok Mini.
Dahulu waktu zaman primitif, manusia terutama wanita itu tidak memakai baju, tapi seiring pekembangan zaman orang primitif mulai merasa risih jika auratnya terlihat. Anehnya zaman sekarang yang sudah modern ini malah ingin berperilaku seperti orang zaman primitif yang tidak menutup auratnya sama sekali. Sekarang ini tidak jarang kita melihat wanita di sekeliling kita banyak yang menggunakan celana pendek atau rok mini. Saya terkadang berpikir, mereka sebagai wanita apakah tidak risih jika auratnya, terutama paha mereka terlihat dengan mudahnya di hadapan para lelaki.

Alasan Kenapa Cewek Suka Pakai Celana Pendek atau Rok Mini

Berikut ini beberapa alasan wanita suka memakai celana pendek atau rok mini :

Kenyamanan

Bagi wanita yang menggunakan rok mini atau celana pendek sangat nyaman, karena dipakainya adem, tidak panas dan tidak ribet. Apalagi ketika mau mencucinya, jadi sangat mudah dan tidak berat saat mengeringkannya.

Hot Mode

Wanita paling tidak mau jika pakaian yang mereka pakai terlihat jadul atau ketinggalan zaman.

Pamer

Wanita paling suka pamer, baik keindahan tubuhnya maupun pakaian yang mereka pakai. Mereka bukan cuma sekedar pamer saja, tapi juga ingin dapat perhatian dari pria yang disukainya.

Kerjaan

Para pekerja yang dituntut harus menggunakan rok mini oleh kantornya, karena harus terlihat lebih elegan dan terpadang dari wanita yang bukan pekerja kantoran.

Sebagai pria berpendidikan, Saya khawatir perspektif pria lain terhadap rok mini ini menjadi sangat subyektif, dipenuh asumsi, dan ngawur. Sebenarnya Saya selalu ingin bertanya kepada setiap pengguna rok mini atau celana super pendek di area publik demi mendapat sudut pandang yang obyektif dari si pemakai agar Saya tidak salah sangka, seperti ini pertanyaannya :
1. "Mbak-mbak, apakah Saya boleh menikmati paha mbak dengan rok mini yang mbak pakai itu?"
2. "Apakah mbak memang sengaja agar kami melihatnya? atau malah risih kalau kami melihatnya?"
3. "Bagaimana caranya agar Saya bisa menikmati paha mbaknya biar mbak merasa nyaman dan kita bisa sama-sama menikmati, agar Saya merasa aman dalam menikmati, dan mbaknya nikmat juga dilihati?"

Pertanyaan ini sebenarnya penting untuk ditanyakan sebagai dasar ilmiah untuk mengambil kesimpulan, tapi Saya masih ragu untuk menanyakan ini. Akhirnya Saya memilih untuk menikmati rok mini tersebut dengan diam-diam, dengan "etika" yang Saya sendiri agar tidak berdampak sosial yang buruk.

Ada yang bilang ini soal iman. Kalau iman kuat, rok mini lewat. Saya kira setiap orang beriman yang jujur, kalau ditanya pasti menjawab akan timbul pikiran bukan-bukan ketika menjumpai perempuan muda berpaha indah memakai rok mini atau celana sangat pendek di tempat umum.

Banyak orang yang mengaku beriman, ibadah tidak pernah lewat, tapi rok mini is rok mini, daya tariknya sungguh sering melewati daya tangkal iman. Ada wanita yang bilang "jangan berpikiran jorok lah kalau melihat wanita seperti itu", Saya sangat ingin menjawab "Saya sudah susah payah membersihkan pikiran dari hal seperti itu, tapi kalau ada wanita lewat sambil memperlihatkan paha yang mulus, siapa yang bisa tahan?".

Jika di rumah, wanita yang memakai rok mini oke sajalah, pasti aman dan nyaman untuk dirinya. Terlebih di kamarnya sendiri, tidak pakai rok pun atau telanjang bulat pun dijamin aman. Namun, jika di tempat umum, kalau sekadar Saya yang lihat dijamin akan aman, karena nafsu dan pikiran yang Saya punya akan Saya atur supaya tidak menjadi maksiat.

Agar tidak terjadi pemerkosaan, lebih baik mencegah daripada mengobati. Cara mencegahnya adalah dengan tidak mengguanakn rok mini di tempat umum. Masih banyak pilihan busana yang lain, yang tetap menarik (tanpa menggoda) dan pantas. Cara ini lebih mudah sebelum ada yang menjadi korban, kecuali jika memang rok mini telah menjadi sumber penghasilan pengenanya.

Bang Napi sering bilang "kejahatan terjadi bukan karena ada niat dari pelakunya, tetapi juga karena ada kesempatan".